Saatnya
Melindungi Hutan dengan Kreatif
Blog ditulis oleh Afif Fajar Zakariya, Malang - 12 Maret, 2014 di 12:08
Pemenang Ketiga Lomba Blog Hutan
Greenpeace Indonesia
PROLOG
Akhir-akhir ini kita sering mendengar
beberapa hewan yang ditemukan mati di kebun binatang? Salah siapa? Kalau mau
menuding-nuding siapa yang salah, ya memang mudah saja. Tapi jangan terlalu
cepat menyalahkan, karena sebenarnya kejadian yang tragis yang menimpa
satwa-satwa tersebut secara tidak langsung merupakan salah kita. Tidak percaya?
HUTAN ADALAH PELINDUNG
Kebun binatang atau taman safari merupakan
bagian sejenis lembaga konservasi yang ada di Indonesia. Mungkin dari kita ada
yang berpikir, mengapa satwa yang sudah memiliki habitat sendiri,
dipindah ke kebun binatang atau ke taman safari? Itulah tujuan lembaga
konservasi ex-situ – lembaga konservasi di luar habitat satwa,
bisa dibilang benteng terakhir untuk melindungi satwa.
Jika konservasi ex-situ perlu
ditingkatkan kualitasnya, bagaimana dengan keadaan lembaga konservasi yang
berada di dalam habitat asal satwa atau yang disebut in-situ? Hutan
di Indonesia yang kaya dan beragam merupakan habitat utama bermacam-macam satwa
yang terancam punah. Jika melihat sumber ini http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/melindungi-hutan-alam-terakhir/,
maka hutan akan habis dalam 10-20 tahun ke depan. Jika hutan habis maka masih
habislah pula keberadaan satwa-satwa tersebut.
Tapi masih ada lembaga konservasi ex-situ sebagai benteng terakhir kan?
Lalu untuk apa repot-repot menjaga hutan?
Sayang sekali, saat kita berbicara
mengenai kerusakan hutan, tidak hanya kehidupan flora dan fauna saja yang
terpengaruh, bahkan kehidupan manusia juga akan terkena dampaknya. Pada
dasarnya bumi itu berada dalam keseimbangan. Bila terjadi satu perubahan yang
tidak baik di bumi maka hal ini akan ada berpengaruh terhadap makhluk hidup
yang ada di bumi, termasuk kita.
Oleh karena itu ada banyak perubahan buruk
pada bumi jika hutan semakin rusak yang dapat memberikan pengaruh buruk pada
kehidupan kita seperti perubahan iklim yang berbahaya : http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/melindungi-hutan-alam-terakhir/hutan-dan-perubahan-iklim/.
PROTECTPARADISE:
SAATNYA MELINDUNGI HUTAN
Banyak orang menggantungkan urusan hutan
kepada pemerintah dan tidak melakukan apa-apa walau tahu hutan sedang terancam.
Biarlah pemerintah melaksanakan tugas dan kewajibanya, namun kita sebagai warga
negara yang baik atau lebih tepatnya penghuni bumi pertiwi, juga harus
melaksanakan tugas kita menjaga hutan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas
kita.
Cara 1: Dukung kampanye Protect Paradise yang bisa kita lakukan
sekarang juga. Bergabunglah bersama ratusan ribu orang lainnya sebagai
langkah awal melindungi hutan Indonesia. Klik: http://www.greenpeace.org/seasia/id/aksi-kamu/Protect-Paradise/
Cara 2: Hubungkan berbagai hal yang diri kita
miliki dengan hutan, seperti basis keilmuan kita untuk melindungi hutan secara
kreatif.
Misalnya saya yang menekuni dunia arsitektur. Apa yang bisa ‘arsitektur’
lakukan demi menjaga hutan? Kita mulai dari elemen kecil dari hutan yaitu
pohon. Saat mendesain, saya tidak akan menebang pohon. Saya akan
memanfaatkankan pohon, bahkan menambahkan pohon. Saya teringat kata-kata dari
seorang arsitek terkenal Frank Llyod Wright yang kurang lebih seperti ini,
“Jika desainmu kurang bagus tambahkan satu pohon, jika kurang bagus juga
tambahkan satu pohon, jika masih kurang tambahkan lagi karena pohon membuat
bangunan menjadi indah.”
Bagaimana dengan keilmuan lain?
Semua keilmuan, dapat dimanfaatkan untuk
melindungi hutan. Ada banyak hal kreatif yang bisa kita lakukan sesuai dengan
keilmuan jika kita mau sejenak berpikir dan sedikit berimajinasi.Seperti
Kimia? Mungkin kita bisa meneliti dan menghasilkan temuan bahwa senyawa
kimia tertentu dapat meningkatkan kualitas tanaman secara signifikan pada hutan
dengan jenis tertentu. Tata Boga? Mungkin kita bisa membuat
masakan sehat dari bahan baku yang dapat ditemukan di hutan yang sudah diuji
kandungan nutrisi dan gizinya lalu dipasarkan dan dikembangkan hingga dibuat
restoran dengan berbagai cabang seperti bisnis waralaba yang keuntungannya
untuk hutan. Pada akhirnya tidak hanya cukup satu keilmuan yang dapat
mempertahankan hutan, kombinasi berbagai keilmuan akan menciptakan dukungan
efektif dan menakjubkan bagi hutan kita. Kita makhluk kreatif. Kita bisa
menjadi pelindung hutan yang kreatif, bukan?
EPILOG
Loh jadi benar ini salah kita? Ya, dengan tidak berbuat apa-apa, dan membiarkan kerusakan lingkungan terus
terjadi, sama saja dengan menonton mereka (satwa) sedang tersiksa mati
perlahan-lahan. Menyalahkan memang mudah, tapi memberikan solusi tepat dan
melaksanakannya perlu kesungguhan jiwa yang besar.
Sehingga kita punya rumus baru:
Dengan tidak menjaga hutan, itu berarti kita
tidak menjaga kehidupan termasuk satwa.
Dengan menjaga hutan, itu berarti kita
menjaga kehidupan makhluk hidup di bumi.
Sebarkan berita darurat ini ke keluarga
dan teman-teman kita, bahwa satwa-satwa kita membutuhkan hutan, hutan perlu
diselamatkan, hanya kita yang dapat melakukannya, karena kita bisa hidup dengan
nyaman sampai saat ini berkat hutan.
Salam saya ucapkan kepada semua pelindung hutan yang kreatif.
Tulisan dan gambar oleh:
Afif Fajar Zakariya, Malang
Sebagai pemenang lomba blog untuk hutan #protectparadise
Sebagai pemenang lomba blog untuk hutan #protectparadise
Sumber
: http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/saatnya-melindungi-hutan-dengan-kreatif/blog/48479/
0 komentar:
Posting Komentar