} -->

Sejarah Pramuka Pancargas

Nama Pancargas pertama kali digunakan sebagai nama Gugus Depan pada tahun 1990 setelah SMP Negeri 7 Malang Berubah menjadi SMP Negeri 3 Singosari

Salam Pramuka,

Bagaimana kabar teman-teman dan kakak-kakak sekalian, lama tidak memposting kegiatan dan artikel nih. Pada edisi kali ini kita akan membahas tentang OSCAR OPEN Penggalang SD/MI Sederajat Tingkat Jawa Timur. Langsung klik gambar saja ya...

Pramuka Malang Raya : Battle of Scout Yell

Saat ini istilah Battle of Scout Yell sedang hangat di Pramuka Penggalang Malang Raya. Mengapa bisa begitu? silahkan kunjungi artikel ini

Pemengumuman Pemenang OSCAR ONLINE OPEN 2020

Ayo kumpul kemari, tengok pengumuman pemenang OSCAR ONLINE OPEN 2020.



web stats

Minggu, 13 September 2020

Salam Pramuka



Pengertian, Maksud, dan Fungsi Salam Pramuka

Apa yang dimaksud salam pramuka?.
Secara bahasa salam pramuka dapat diartikan sebagai pernyataan hormat antar sesama anggota pramuka. Dan lebih lanjut, salam pramuka mempunyai pengertian sebagai perwujudan dari sikap menghormati atau menghargai dari seorang pramuka kepada pramuka lainnya dengan menggunakan tata cara dan ketentuan yang khusus.
Salam pramuka dimaksudkan serta berfungsi untuk melahirkan sikap disiplin, mempererat persaudaraan dan persatuan antar sesama anggota Gerakan Pramuka maupun kalangan di luar kepramukaan.


Senin, 07 September 2020

PENGHIJAUAN UNTUK SKU PRAMUKA

PENGHIJAUAN


Penghijauan sangat bermanfaat bagi lingkungan sekitar kita. Sehingga penghijauan juga diterapkan dalam Gerakan Pramuka dan menjadi bahan uji dalam Syarat Kecakapan Umum agar seorang Pramuka bisa peduli dengan alam sekitarnya. Untuk itu bagus kalau kita bisa tahu lebih dalam tentang penghijauan.

Selasa, 01 September 2020

BAPAK PANDU DUNIA LORD ROBERT BADEN POWELL

Artikel Elbi & Melti

Pengetahuan Pramuka Tentang Bapak Pandu Dunia
LORD ROBERT BADEN POWELL

Taukah kamu, Baden Powell adalah anak seorang profesor dari universitas oxford lho! Baden Powell berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung, mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika, menjadi tentara, juga dinobatkan sebagai pahlawan nasional Inggris! Wha hebat bukan? Lalu bagaimana dengan sejarahnya ya?!

Berbicara mengenai sejarah pramuka tidak lepas dari sosok sang pendiri gerakan pramuka sedunia yang bernama Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Lahir di London pada 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama Prof. Domine Baden Powell, dan ibunya Miss Henrietta Grace Smyth. BP  memiliki 9 saudara. Yaitu warrington george augustus frank penrose agnes henrietta jessie dan baden fletcher. Ayah BP meninggal saat usia BP masih 3 tahun. Sehingga sejak usianya yang masih sangat muda, Baden-Powell dituntut untuk dapat hidup mandiri.

BP juga memiliki panggilan diantaranyan Steevie, Bathing-Towel dan Impeesa yang artinya serigala yang tak pernah tidur.

Ny. Henrietta Grace memasukkan Baden-Powell  ke Charterhouse School di tahun 1870.

Di Charterhouse, BP sangat populer, selain pandai dalam belajar hingga Baden-Powell meraih beasiswa, Baden-Powell Juga mengikuti banyak kegiatan ekstra seperti : 

Marching Band, Klub menembak, Teater, Melukis dan menggambar, Kiper kesebelasan Charterhouse.

Di usia 19 tahun, Baden-Powell menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian Baden-Powell memutuskan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden-Powell ditempatkan di India, dengan pangkat pembantu lestnan.

Baden-Powell pernah bertugas di Mafeking. sebuah kota di pedalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama BP menjadi terkenal dan menjadi pahlawan bangsanya. karena jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer.

Karena jasa-jasanya ter sebut , pangkat Baden-Powell dinaikkan menjadi Mayor Jendral.

Selama bertugas di Afrika. Baden-Powell banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya makin bertambah. Karena keberaniannya. Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti Zulu, Ashanti. dan Metabele. Hal ini disebabkan karena sifat waspada, cekatan, dan keberanian Baden-Powell (termasuk tindakan mengambil kalung manik-manik milik Raja Dinuzulu).

Pada tahun 1901. Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting.

Kemudian Pada tahun 1907 Baden-Powell mendapatkan undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan pada umumnya. dalam sebuah perkemahan yang diikuti 20 orang anggotanya. Perkemahan pertama tersebut diselenggarakan di Pulau Brownsea (Brownsea Island).

Baden-Powell pada tahun 1908 menulis buku Scouting For Boys, sebuah mahakarya yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan.

Pada tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan dengan pangkat terakhirnya adalah Letnan Jendral. Mulailah Baden-Powell berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia.

Pada tahun 1912, Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai negara. Baden-Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames (Lady Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai tiga orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.

Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore tersebut (6 Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau Bapak Pandu Sedunia. Baden-Powell juga dianugerahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raia George V.

Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia", BP beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang amat dicintainya, Afrika.


Dan BP menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya, wafat pada tanggal 8 Januari 1941 dan dengan diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir.




by Devy Nanda, Pancargas 2020