} -->

Sejarah Pramuka Pancargas

Nama Pancargas pertama kali digunakan sebagai nama Gugus Depan pada tahun 1990 setelah SMP Negeri 7 Malang Berubah menjadi SMP Negeri 3 Singosari

Salam Pramuka,

Bagaimana kabar teman-teman dan kakak-kakak sekalian, lama tidak memposting kegiatan dan artikel nih. Pada edisi kali ini kita akan membahas tentang OSCAR OPEN Penggalang SD/MI Sederajat Tingkat Jawa Timur. Langsung klik gambar saja ya...

Pramuka Malang Raya : Battle of Scout Yell

Saat ini istilah Battle of Scout Yell sedang hangat di Pramuka Penggalang Malang Raya. Mengapa bisa begitu? silahkan kunjungi artikel ini

Pemengumuman Pemenang OSCAR ONLINE OPEN 2020

Ayo kumpul kemari, tengok pengumuman pemenang OSCAR ONLINE OPEN 2020.



web stats

Rabu, 12 Desember 2018

CIRI GERAKAN PRAMUKA

Artikel Elbi & Melti



CIRI GERAKAN PRAMUKA

Apa sih ciri Gerakan Pramuka (GP)? Banyak orang bertanya seperti itu, entah untuk ingin tahu, ingin mendalami, atau entah untuk kepentingan apa. Memang kita semua perlu tahu ciri GP itu.

Berikut ciri GP yang perlu diketahui.
Pertama, organisasi pendidikan kepanduan satu-satunya di Indonesia yang diatur oleh UU RI nomor 12 tahun 2010.
Kedua, menggunakan metode kepramukaan dalam menjalankan pendidikan.
Ketiga, mempunyai sistem pemdidikan dengan jenjang, SKU, SKK, Saka, dan Sako bagi pramuka sesuai usianya.
Keempat, melibatkan semua unsur masyarakat sebagai pendukung gerakan pendidikan kepramukaan.
Kelima, menggunakan ketentuan moral berupa kode kehormatan.
Kelima, pendidikan berbasis alam terbuka, belajar sambil melakukan, menarik dan menantang, bersistem kelompok, dan penghargaan.
Keenam, merupakan pendididikan kebangsaan yang berdasarkan janji setia kepada bangsa dan negara Indonesia.
Ketujuh, membentuk peserta didik untuk berkecakapan hidup.
Kedelapan, merupakan pendidikan berdasar ilmu bahagia.
Kesembilan, mengutamakan peduli sesama dalam kondisi persaudaraan.
Kesepuluh, menggunakan hubungan adik-kakak dalam relasi pendidikannya.

Itulah sepuluh ciri yang menandai GP. Tentu, banyak ciri tambahan yang melengkapinya. Pembina yang hebat harus berada pada ciri di atas. Adik didiknya, diasuh dalam suasana kepramukaan yang tepat.

Berikut pula, sikap yang harus dijauhi agar tetap berada pada ciri GP. Yang harus dijauhi adalah (1) Pendidikan klasikal yang mengutamakan kekuasaan pembina sehingga dikenali sebagai pembina jahat, otoriter, tertutup, dan penuh kekerasan; (2) terdapat situasi saling menebar kebencian terhadap sesama dan orang lain; (3) terjadi saling fitnah tanpa pikiran waras dan saling menyerang dalam kondisi menang sendiri; (4) tiada nuansa kebangsaan dalam kehidupan pendidikannya; (5) terjadi pembiaran moral negatif sehingga karut-marut keberadabannya; (6) pembina tidak paham kepramukaan.

Ciri GP tersebut akan membingkai pelaksanaan di gugus depan dengan baik dan benar. Sebagai pembina, dia akan menggunakan perencanaan membina agar tidak terjadi penyimpangan, proses dijalankan sesuai dengan metode kepramukaan, dan melakukan evaluasi pendidikan yang diasuhnya. Pembina hebat ditandai oleh pramuka hasil didiknya mendapatkan berbagai kecakapan baik umum atau khusus. Selamat membina.

#pusdiklatnas
#kakyatno

Senin, 05 November 2018

LIMA BATU BAHAYA BAGI PRAMUKA

Artikel Elbi & Melti


LIMA BATU BAHAYA BAGI PRAMUKA

Di mana pun, kapan pun, pramuka selalu bertindak dan berperilaku berdasarkan Satya dan Darma Pramuka. Itulah ciri khas pramuka yang kelak dapat menguatkan hidupnya sebagai manusia bahagia. Namun, menjalani Satya dan Darma Pramuka tidaklah mudah karena banyak bahaya yang harus dihindari atau dilawan oleh seorang pramuka. Jika pramuka mampu menghindari atau melawan bahaya, hidup pramuka akan dapat mulus mencapai bahagia.

Apa batu bahaya bagi pramuka saat ini? Berikut batu bahaya bagi pramuka.
(1) Hoax
Hoax adalah informasi bohong yang sengaja dibuat untuk tujuan mencederai pikiran dan tindakan orang lain. Berita bohong atau palsu itu dikemas agar seolah-olah asli atau benar. Kepalsuan ditutupi dengan kepalsuan agar terlihat keasliannya. Hoax sangat bahaya bagi pramuka karena akan menjauhkan dari Satya dan Darma Pramuka. Pramuka wajib untuk menolak hoax agar tetap sejati dalam janji luhurnya.

Cara agar tidak hoax adalah selalu bertindak benar dan jujur saat memberikan informasi apapun baik lisan maupun tulis lewat medsos. Jika memberikan informasi  pastikan kebenaran informasi dengan cara melihat langsung, menerima info dari teman terpercaya, dan mengukur pentingnya info diberikan orang lain. Selalu berpikir apa, siapa, kapan, di mana, mengapa bagaimana. Lalu, jangan biasakan copas atau meneruskan info yang tidak jelas. Jangan mau diprovokasi orang lain untuk meneruskan info jika info itu melukai, mengejek, atau menghina orang atau kelompok lain. Selalu ingat bahwa pramuka itu peduli sesama dan kasih sayang sesama.

(2) Perundungan
Rundung dalam bahasa Indonesia artinya bully. Seorang pramuka tidak boleh merundung orang lain sekecil apapun. Orang yang dirundung tentu akan tersakiti hatinya. Merundung adalah batu bahaya bagi pramuka karena akan memunculkan permusuhan dan membuat orang laib dendam.

Lebih baik memberikan pujian daripada memberikan keburukan lewat perundungan. Meskipun itu bernada canda mohon tidak dilakukan agar terjaga kesetiaanmu pada Satya dan Darma Pramuka. Ingat fisik teman, ucapan yang aneh, dan tingkah yang unik adalah hak dan anugerah baginya. Kita tidak perlu menertawakannya.

(3) Penebar Kebencian
Pramuka bukan dicirikan dari sikap negatif tetapi sebaliknya yakni sopan dan santun. Penebar kebencian selalu berangkat dari iri, dengki, hasut, akal-akalan, dan melukai orang lain. Penebar kebencian tidak pernah menggunakan otak normal. Dia selalu abnormal untuk tujuan tertentu.

Pramuka sejati harus menghindari dari sifat kebencian dengan cara selalu bersifat damai. Orang lain adalah sahabat meskipun berbeda latar belakang. Dia manusia dan kita manusia jadi sudah sepantasnya pramuka bersifat manusia. Jagalah kehidupan berbangsa Indonesia dengan tidak menebar kebencian.

(4) Anasionalisme
Menghujat bangsa dan negara sendiri adalah batu bahaya bagi pramuka. Jika melukai dan menyakiti bangsa dan negara sendiri, sebutan pramuka akan hilang. Pramuka itu dengan penuh kehormatan menjalanksn kewajiban terhadap negara kesatuan Republik Indonesia. Dia senantiasa menjiwai Indonesia. Jiwanya adalah jiwa merah putih.

Cara agar tidak anasionalime adalah selalu bangga dengan Indonesia apapun kondisinya. Kibarkan merah putih. Bersahabat dengan teman di pulau lain. Selalu positif tentang Indonesia.

(5) Tawuran
Tawuran adalah batu bahaya bagi pramuka. Dengan tawuran, label pramuka akan hilang. Tawuran itu sifat hewan dan bukan sifat manusia. Tawuran itu bar-bar karena adu kekuatan lewat nafsu dan otot.

Cara menghindarinya adalah selalu berpikir bahwa selisih paham ada jalan yang terhormat, yakni lewat omongan santun. Semua masalah dapat dipecahkan asal lewat pikiran logis dan hati yang jernih. Ingat bahwa tawuran itu melanggar Satya dan Darma Pramuka.

Pembina harus senantiasa memberikan batu bahaya kepada adik didiknya. Beri pemahaman yang dingin. Beri kekuatan batinnya dengan Satya dan Darma Pramuka. Tunjukkan bahwa batu bahaya akan merusak jiwa pramuka. Batu bahaya akan menghambat hidup bahagianya. Selamat membina.

#pusdiklatnas
#kakyatno

Minggu, 28 Oktober 2018

PRAMUKA DAN RADIKAL

Artikel Elbi & Melti



PRAMUKA DAN RADIKAL 

Banyak orang, saat ini, bersikap radikal terhadap sesamanya dalam arti negatif. Mereka menjelek-jelekkan orang lain terus-menerus, bersikeras memaksakan kehendak, marah bertubi-tubi ke orang yang sama, melukai sesama tanpa sebab jelas, dan membenci sampai ke akarnya tanpa ampun. Itu semua ciri orang radikal. Tentu  sikap negatif demikian itu bukan jalan yang harus dilalui seorang pramuka. Pramuka itu Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

Pramuka harus tegar dan kuat di jalan kehalusan budi. Trisatya dan Dasadarma telah mengharuskan seorang Pramuka untuk halus budinya, setia kepada bangsa dan negara, dan maju kecakapan hidupnya. Keharusan itu mutlak karena telah ditera di tujuan Gerakan Pramuka. Dengan begitu, Pramuka akan terhindar dari penyakit diri dan perusak Trisatya dan Dasadarma yang bernama radikal. Pramuks harus terbebas dari radikal dan radikalisme.

Sikap radikal negatif harus dijauhi karena tidak akan mampu membentuk pramuka sejati. Manusia itu berada di empat tingkat. Jika ingin berbudi baik, masuklah ke peringkat tertinggi. Peringkat pertama, manusia disebut makhluk hidup. Sebagai makhluk, manusia sejajar atau sama dengan hewan dan tumbuhan. Sikapnya liar, saling berebut, tidak kenal aturan  dan radikal. Dia mudah marah. Dia mudah melukai. Pikiran digunakan hanya untuk menang sendiri.

Peringkat kedua adalah manusia. Dia sudah melewati sebutan makhluk hidup karena disebut manusia. Sebagai manusia, dia bukan hewan dan bukan tumbuhan. Sikap dan pikirannya sebagai manusia yang mampu membedakan yang benar dan salah, baik dan buruk, utama dan tercela, sekarang atau nanti, dan seterusnya. Dia sudah mampu memilih untuk dirinya dan orang lain demi kebaikan. Dia sangat toleransi. Dia peduli sesama.

Peringkat ketiga adalah manusia disebut insan kamil. Manusia sebagai insan kamil mempunyai keharusan yang benar, baik, utama, dan bersikap sangat peduli kepada sesama. Dia membetikan pertolongan dalam keadaan apapun. Dia tidak sekadar bertoleransi tetapi sampai pada membantu dengan penuh kebaikan.

Peringkat keempat adalah hamba Tuhan. Manusia sebagai hamba Tuhan, selalu melaksanakan tugas hidup seperti perintah Tuhan. Dia halus budinya, terpuji sikapnya, mencerahkan pikirannya, pembebas kebodohan, dan seterusnya. Dia tidak memerlukan pujian karena jalannya adalah memberi bagaikan matahari. Luas hatinya seluas samudera.

Tentu Pramuka, dengan Trisatya dan Dasadarma tidak akan pernah radikal karena dia tahu bahwa radikal adalah serendah-rendahnya manusia. Pramuka selalu peduli sesama. Kawan adalah energi positif bagi kemajuan diri. Lawan itu tidak ada karena semuanya sesama. Inspirasi dan imajinasi diri dikembangkan untuk kebaikan cipta, rasa  dan karsa.

Tempat belajar bagi Pramuka agar terhindar dari radikal adalah di kelompoknya (barung, regu, sangga, reka). Dalam tim, Pramuka menimba ilmu toleransi, peduli, kebersamaan, kolaborasi, dan jati diri.

Radikal terhadap orang lain itu perbuatan tercela. Pramuka wajib menghindarinya. Pembina perlu terus menerus berada pada ajaran halus budi dengan meneroka Trisatya dan Dasadarma. Pramuka dilarang radikal karakternya, radikal kepada bangsa dan negaranya.

Iri, sombong, menang sendiri, kasar dalam laku dan wicara, laku lajak, dengki, sok jagoan, sok kuasa, dan sikap negatif lainnya adalah pangkal radikal. Pembina harus sering bertutur dengan adiknya tentang pangkal radikal itu. Berdialoglah di tenda kebahagiaan. Selamat membina.

#pusdiklatnas
#kakyatno

Rabu, 24 Oktober 2018

PENGALAMAN PERJALANAN

Artikel Elbi & Melti


Seorang Pembina Pramuka adalah seorang Pendidik pula yang fungsinya mengantarkan anak didiknya menjadi dewasa, berkarakter, menjadi sukses, mencapai cita-cita, memimpin bangsa, merubah keadaan, membangun peradaban. Sehebat apa seharusnya seorang Pembina, semestinya memang membekali diri dengan berbagai keahlian, keterampilan, pengetahuan dan sikap. Seorang Pembina yang pendidik itu bisa dianalogikan seperti sebuah jembatan.
             Mengapa jembatan? Ilustrasi berikut diambil dari sebuah pengalaman penulis, yang bisa menggambarkan peran Pembina terhadap Anak didiknya.

PENGALAMAN  PERJALANAN

Cukup tersentak, dalam perjalanan penjelajahan dengan adik-adik penegak di gugus depan kami ketika harus menyeberangi sebuah sungai berarus deras di pedalaman Kalimantan. Misi perjalanan kami adalah menemukan pos terakhir sebelum matahari terbenam. Di peta perjalanan pos tersebut berada di sebuah dusun di balik bukit seberang sungai. Di sana kami bisa beristirahat melewatkan malam.

Sementara kondisi anggota sangga penegak kami sudah kelelahan semua, bahkan ada yang terluka. Di tengah kelelahan dan keputusasaan, sebagian meminta berhenti dan bermalam di tepi sungai, sebagian lagi ingin tetap menyeberang namun tidak bisa berenang.

Sebagai Pembina, aku harus bersikap atas kondisi ini. “What now?”  Dalam benakku, mereka harus dikuatkan mentalnya. Dikembalikan kepercayaan dirinya. Dibangkitkan semangatnya. Tim ini harus tetap solid dan utuh. Pergi bersama, pulang pun harus bersama.

Dengan sedikit keterampilan tali-temali kami rangkai akar pohon dan ranting kecil beberapa lapis hingga membentuk untaian tali yang kira-kira sepanjang lebar sungai. Kutawarkan seorang pemberani diantara mereka menyeberang sungai melawan derasnya arus sambil mengikat tali akar tadi di pinggangnya. Dari tepi sungai kami mengulur sambil mengendalikan tali. Dengan susah payah akhirnya dia sampai di seberang, dililitkannya tali di sebatang pohon, hingga membentang membuat kami bisa berpegangan. Satu persatu kami lintasi sungai sampai bisa mencapai seberang. Kurang lebih dua jam usaha kami menemukan hasil. Kami semua selamat sampai pos terakhir.

Di dusun tempat kami bermalam, kami temukan sekelompok masyarakat terpencil, dengan tingkat budaya dan ekonomi yang rendah. Mereka berkeluh kesah pada kami akan sulitnya mendapatkan akses ke kota kecamatan sekalipun. Mereka tidak bisa memasarkan hasil kebun dan ternak. Anak-anak mereka tidak ada yang bersekolah sampai tingkat SMP karena sekolah terdekat adanya di kota kecamatan. Belum lagi kendala komunikasi sebagian besar masyarakatnya yang hanya mengenal bahasa daerahnya. Dan masih banyak ketertinggalan yang mereka miliki.

Karena kami dianggap pendatang dari kota, mereka menitipkan pesan pada kami untuk disampaikan kepada pemerintah supaya membuka isolasi daerahnya, membuatkan jalan tembus yang layak, dan yang penting sekali membuatkan jembatan penyeberangan yang memadai untuk menyeberangi sungai yang mengurung dusun mereka.

Antara jalan tembus dan jembatan sebenarnya sama pentingnya, namun melihat kondisi.

bagaimana seorang Pembina pramuka berperan dan berfungsi sebagai sebuah jembatan, dengan analisa sebagai berikut:

Pembina harus mampu mengantarkan anak didiknya ke gerbang kesuksesan hidup, berkembang di masyarakat, membangun peradaban.

Seberat apapun beban yang ditanggungnya, siapapun yang dibinanya, semestinya dia ikhlas menerima dengan penuh tanggung jawab, tanpa mengharap pujian, hormat, dan balas jasa dari mereka.

Terpaan badai kehidupan kadang melanda (masalah pekerjaan pokok, ekonomi keluarga, kesehatan, peran di masyarakat) dia harus tetap sabar menjalaninya dan selalu berusaha mengatasinya, sekalipun berdampak pada kondite pekerjaan, hubungan dengan keluarga, kondisi kesehatan hingga berkurangnya penghasilan.

Pembina juga harus menguatkan dan membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang handal, sikap dan kesantunan yang bisa diteladani. Ibarat konstruksi bahan bangunan jembatan yang harus terbuat dari material yang baik dan berkualitas, supaya dia kokoh dan tahan lama.

Jembatan yang dibangun dengan keindahan dan nilai estetika yang tinggi membuat orang senang melewatinya, senang menyebutnya, bahkan bisa menjadi landmark sebuat tempat, orang bisa berfoto dengan latar jembatan tersebut. Ini menggambarkan betapa Pembina yang berpenampilan baik, rapi, sopan, selaras kata dan perbuatan, membuat anak didiknya nyaman di dekatnya, menyukai dan merindukan kehadirannya, sampai mengenangnya bila dia tak ada.

Pembina adalah “jalan yang lurus” yang menjadi rujukan dan teladan yang benar, memberikan yang terbaik, menghantarkan sampai tujuan, menepati janji, tidak menyesatkan dan menjerumuskan, tidak pula menggagalkan.

Oleh:
SUPRIHATNO, M. Pd. / Kak Nono S.
(Pelatih Pembina Pramuka Kaltim)

Selasa, 04 September 2018

HANYA KAKAKMU SAJA

Artikel Elbi & Melti


HANYA KAKAKMU SAJA
Oleh Kak Yatno


Adikku pramuka
Aku bukan siapa-siapa
Tidak perlu disanjung dan dipuja
Biasa saja apa adanya

Kaulah yang membawa serta
Dirimu ke lahan yang berguna
Energikan potensimu senantiasa
Menabur bahagia demi sesama
Menyirami rasa bangsa bersama

Kakakmu hanya mengenalkan simpul dan ikatan semampunya
Kaulah yang memanfaatkan simpul agar berguna
Kaulah yang menguatkan ikatan agar bertenaga

Kakakmu hanya mengirim isyarat dalam deretan sandi
Kaulah yang memaknai
Isyarat dari segala isyarat dengan hati
Sandi kau pecahkan dengan bernyali
Karena hidup terletak di pemaknaan isyarat batinmu
Karena jiwamu bertanam di balik sandi hidupmu

Kakakmu hanya temanmu
Menemani dingin di api unggunmu
Mendongeng kisah sederhana di ceriahmu
Menunggu kau sampai di batas penjelajahanmu

Kakakmu hanya penyedia api
Kaulah yang menyalakan gelora kehangatan untuk bangsa
Kaulah yang menyemarakkan bara menjadi cinta sesama

Kakakmu hanya petunjuk
Kaulah yang berjalan di atas waktu
Kaulah yang menapaki hidupmu agar berarti bagi negeri

Kakakmu hanya tersenyum
Kaulah yang mengembangkan menjadi Indonesia ceriah
Kaulah yang mengibarkan senyum seantero dunia

Adikku pramuka
Aku bukan siapa-siapa
Tidak perlu disanjung dan dipuja
Biasa saja apa adanya

Batam, 2 September 2018
#kakyatno
#pusdiklatnas

Sabtu, 28 Juli 2018

MODEL PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER WAJIB KEPRAMUKAAN

Artikel Elbi & Melti




MODEL PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER WAJIB KEPRAMUKAAN

Model pelaksanaan ekstrakurikuler wajib kepramukaan dalam kurikulum 2013. Seiring dengan diberlakukannya kurikulum 2013, kepramukaan (latihan pramuka) ditetapkan menjadi ekstrakurikuler wajib di tingkat Sekolah Dasar (SD/MI), SMP dan MTs, serta SMA, MA, dan SMK. Sebagai ekstrakurikuler wajib, kepramukaan harus diikuti oleh seluruh peserta didik dalam sekolah tersebut. Karenanya, pelaksanaankepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib dalam kurikulum 2013 diorganisasikan dalam model-model tertentu.

Penetapan kepramukaan sebagai ekstrakulrikuler wajib di tingkat Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Dalam Permen ini salah satunya mengatur tentang pengorganisasian model pelaksanaan ekstrakurikuler kepramukaan pada kurikulum 2014.

Adapun ekstrakurikuler wajib kepramukaan dilaksanakan dengan menggunakan tiga model yaitu Model Blok, Model Aktualisasi, dan Model Reguler. Masing-masing model pelaksanaan kepramukaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1

Model Blok 
Model Blok adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan yang diselenggarakan setahun sekali, yakni pada awal tahun ajaran baru. Bersifat wajib, setahun sekali, berlaku bagi seluruh peserta didik, terjadwal, dan diberikan penilaian umum.

Karakteristik pelaksanaan  model blok antara lain : Bagi siswa kelas I (SD.MI), kelas VII (SMP/MTs) dan kelas X (SMA/MA/SMK) pelaksanaannya diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS); Alokasi waktu pelaksanaan sistem blok untuk peserta didik  SD/MI adalah selama 18 jam, sedangkan siswa  SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK dilaksanakan selama 36 Jam; Sebagai penanggung jawab kegiatan model blok adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan (Mabigus); Sedangkan Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran (selaku Pembina Pramuka) dan Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina.


2

Model Aktualisasi

Model Aktualisasi adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali dalam bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari di dalam kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan Kepramukaan. Bersifat wajib, rutin, terjadwal, berlaku untuk seluruh peserta didik dalam setiap kelas, terjadwal, dan diberikan penilaian formal.

Karakteristik pelaksanaan model aktualisasi antara lain : Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu minggu satu kali; Satu kali kegiatan model aktualisasi dilaksanakan selama 120 menit; Kegiatan Aktualisasi diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan Latihan Ekstrakurikuler Pramuka pada Gugusdepan; Kegiatan diorganisasikan oleh Pembina Pramuka.


3

Model Reguler
Model Reguler adalah kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di Gugusdepan.

Karakteristik pelaksanaan model reguler antara lain : Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka; Pelaksanaan kegiatan sepenuhnya dikelola dan diatur oleh Gugusdepan Pramuka pada satuan pendidikan.

Itulah tiga model pelaksanaan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib dalam kurikulum 2013 yang meliputi Model Blok, Model Aktualisasi, dan Model Reguler. Di mana pada dua model pertama (Model Blok dan Model Aktualisasi) menjadi kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik dan dikelola oleh sekolah. Sedangkan pada model ketiga (Model Reguler) merupakan kegiatan sukarela yang pelaksanaannya dikelola dan diatur sepenuhnya oleh Gugusdepan Pramuka.

Sabtu, 17 Maret 2018

SOAL - SOAL KEPASKIBRAKAAN

Artikel Elbi & Melti



1. Apa tugas dari Pasukan 17 - 8 - 45 ?

2. Siapa yang menjahit Bendera Pusaka Merah Putih ?

3. Siapa nama pengibar Bendera Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 1945 ?

4. Bendera Pusaka Merah Putih yang Asli saat ini disimpan di mana ?

5. Apa Lambang Paskibra Indonesia ?

6. Apa makna Lambang Paskibra Indonesia ?

7. Siapa pembuat Lambang Paskibra Indonesia ?

8. Tahun berapa Lambang Paskibra Indonesia dibuat ?

9. Apa tujuan Paskibra ?

10. Sebutkan 3 perintah gerakan ditempat pada baris berbaris ?

11. Sebutkan 3 perintah gerakan bergerak pada baris berbaris ?

12. Sebutkan 3 perintah gerakan berjalan pada baris berbaris ?

13. Apa nama Semboyan Divisi Paskibra Pramuka SMP Negeri 3 Singosari ?

14. Apa Arti Semboyan Divisi Paskibra Pramuka SMP Negeri 3 Singosari ?

15. Kapan Divisi Paskibra Pramuka SMP Negeri 3 Singosari didirikan ?

Nb : Pramuka Pancargas terdapat 3 Divisi dalam program latihannya, yaitu Program Latihan Paskibra (Baris-berbaris dan Kepaskibraan), Program Regu Inti Pramuka, dan Program Latihan Dewan Galang (Pramuka Wajib)

Kamis, 01 Februari 2018

SOAL - SOAL NASIONALISME

Artikel Elbi & Melti



1. Apa yang kalian ketahui tentang nasionalisme ?

2. Apa Faktor-faktor penyebab runtuhnya Bhinneka Tunggal Ika ?

3. Apa alasan Indonesia tidak dijadikan negara liberal seperti Amerika ?

4. Apa implementasi dan makna sila kedua Pancasila ?

5. Setujukah kamu kalau Pembukaan UUD 1945 dirubah ?

6. Kapan Hari Kebangkitan Nasional ?

7. Sebutkan 3 Pahlawan Nasional ?

8. Bagaimana menunjukkan rasa nasionalisme ?

9. Buatlah satu kalimat yang menunjukkan rasa cinta kamu terhadap Bangsa Indonesia ?

10. Sebutkan 3 Pahlawan Revolusi ?