Minggu, 13 September 2020
Salam Pramuka
Senin, 07 September 2020
PENGHIJAUAN UNTUK SKU PRAMUKA
Selasa, 01 September 2020
BAPAK PANDU DUNIA LORD ROBERT BADEN POWELL
Taukah kamu, Baden Powell adalah anak seorang
profesor dari universitas oxford lho! Baden Powell
berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung, mengalahkan
Kerajaan Zulu di Afrika, menjadi
tentara, juga dinobatkan sebagai pahlawan nasional Inggris! Wha hebat bukan?
Lalu bagaimana dengan sejarahnya ya?!
Berbicara mengenai sejarah pramuka
tidak lepas dari sosok sang pendiri gerakan pramuka sedunia yang bernama Lord
Robert Baden Powell of Gilwell. Lahir di London pada 22 Februari 1857 dengan nama Robert
Stephenson Smyth. Ayahnya bernama Prof. Domine Baden Powell, dan ibunya Miss
Henrietta Grace Smyth. BP memiliki 9
saudara. Yaitu warrington george augustus frank penrose agnes henrietta jessie
dan baden fletcher. Ayah BP meninggal saat usia BP masih 3 tahun. Sehingga
sejak usianya yang masih sangat muda, Baden-Powell dituntut untuk dapat hidup
mandiri.
BP juga memiliki panggilan diantaranyan Steevie, Bathing-Towel dan Impeesa yang artinya serigala yang tak pernah tidur.
Ny. Henrietta Grace memasukkan
Baden-Powell ke Charterhouse School di tahun 1870.
Di Charterhouse, BP sangat populer,
selain pandai dalam belajar hingga Baden-Powell meraih beasiswa, Baden-Powell
Juga mengikuti banyak kegiatan ekstra seperti :
Marching Band, Klub menembak, Teater, Melukis dan menggambar, Kiper kesebelasan Charterhouse.
Di usia 19 tahun, Baden-Powell menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian Baden-Powell memutuskan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden-Powell ditempatkan di India, dengan pangkat pembantu lestnan.
Baden-Powell pernah bertugas di
Mafeking. sebuah kota di pedalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat
nama BP menjadi terkenal dan menjadi pahlawan bangsanya. karena jasa-jasanya
dalam memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer.
Karena jasa-jasanya ter sebut , pangkat Baden-Powell dinaikkan menjadi Mayor Jendral.
Selama bertugas di Afrika. Baden-Powell banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya makin bertambah. Karena keberaniannya. Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti Zulu, Ashanti. dan Metabele. Hal ini disebabkan karena sifat waspada, cekatan, dan keberanian Baden-Powell (termasuk tindakan mengambil kalung manik-manik milik Raja Dinuzulu).
Pada tahun 1901. Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting.
Kemudian Pada tahun 1907 Baden-Powell mendapatkan undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan pada umumnya. dalam sebuah perkemahan yang diikuti 20 orang anggotanya. Perkemahan pertama tersebut diselenggarakan di Pulau Brownsea (Brownsea Island).
Baden-Powell pada tahun 1908 menulis buku Scouting For Boys, sebuah mahakarya yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan.
Pada tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan dengan pangkat terakhirnya adalah Letnan Jendral. Mulailah Baden-Powell berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia.
Pada tahun 1912, Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai negara. Baden-Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames (Lady Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai tiga orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.
Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore tersebut (6 Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau Bapak Pandu Sedunia. Baden-Powell juga dianugerahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raia George V.
Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia", BP beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang amat dicintainya, Afrika.