} -->


web stats

Minggu, 09 Februari 2014

LANGKAH KAMI ‘PANCARGAS'


Sekapur Sirih *Sebuah peninggalan dari masa lalu apapun bentuknya, yang kasat mata maupun yang
tidak dapat dilihat atau diraba, pastilah tidak lepas dari hasil pemikiran dan kerja nyata
dari seseorang. Bentuk kerja nyata tersebut bisa terwujud sesuai dengan besar kecilnya
dukungan lingkungan pada jamannya, seperti faktor waktu atau kesempatan, faktor alam
dan manusia. Bisa berhasil dengan nilai biasa saja, namun bisa bermakna monumental.
             **Perjalanan hidup seseorang adalah sebuah drama. Bentuk pemikiran, kata-kata dan
tindakannya bilamana kita mau merangkainya akan merupakan untaian irama sebuah
lagu yang utuh. Seluruhnya akan membentuk wujud nyata yang bisa kita sentuh, amati,
telusuri dan nikmati. Lebih dalam lagi kita bisa mengambil dan memetik hikmah dan
kebikjasanaan dari perwujudan itu. Namun pada akhirnya, penilaiannya terserah kepada
pribadi kita masing-masing, disesuaikan pada tempat, waktu dan kegunaannya, yang
dituangkan dalam istilah desa-kala-patra.



Tidaklah seseorang berjuang dengan penderitaan tanpa adanya pembahagiaan, begitu juga dengan langkah kami. Kami maju dengan siap apapun yang telah kami persiapkan. Prinsip yang selalu tertanam dalam jati diri kami adalah tidak berusaha menjadi yang terbaik tapi berjuang untuk melakukan yang terbaik.
Untuk langkah yang kami tentukan tidaklah luput dari ibadah, doa dan shalawat. Kami hanyalah pelita dari gelapnya sebuah perjuangan. Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.
Bila mata tanpa penghalang, hasilnya adalah penglihatan. Jika telinga tanpa penghalang, hasilnya adalah pendengaran. Hidung yang tanpa penghalang membuahkan penciuman. Fikiran yang tanpa penghalang hasilnya adalah kebijaksanaan.

Optimis adalah langkah yang membuat kami yakin. Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia. Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin kami pernah mengalami pengalaman buruk yang tak menyenangkan, maka keburukan itu hanya karena kami melihat dari salah satu sudut mata yg berkaitan uang saja.
Sehrusnya kami berani menengok ke sisi yang lain, karena akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda. Optimisme terletak di dalam hati, bukan hanya terpampang di muka. Jadilah optimis, karena hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis dan muka.
Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meskipun melalui anak sungai, belokan, kawasan kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan, ketika menunggu di muara, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rumput, sebagian tertampung dalam sumur-sumur atau telaga. Sebagian kembali ke laut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang anda temui?

Setiap langkah selalu ada permasalahan, jangan jadikan masalah sebagai kendala namun jadikan masalah sebagai hadiah.
Bila menganggap masalah sebagai beban, mungkin kami akan menghindarinya atau menjauhinya. Bila kami menganggap masalah sebagai halangan, mungkin akan menghadapi. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat diterima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, kami melihat kejayaan di balik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk kesuksesan. Tanpa masalah, kami tak layak memasuki jalur kesuksesan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, dekapan hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tempat yang tinggi.
Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Beberapa ketika kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila tidak berani mengatasi masalah, maka tidak akan menjadi seseorang yang sejati. Itulah langkah kami.

From : 
M.O.S Pancargas
Lokasi: Singosari, Malang, East Java, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar