Pemahaman
Emosi Bagi Pramuka Penggalang
Pengertian Emosi
Pengertian
Emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan perasaan, pikiran, nafsu serta
setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Emosi juga merujuk kepada
pikiran-pikiran yang khas dalam suatu perasaan, suatu keadaan biologis dan
psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Adapun perasaan
(feelings) adalah pengalaman yang disadari yang diaktifkan baik oleh perangsang
eksternal maupun oleh bermancam-macam keadaan jasmaniah.
Bentuk Bentuk Emosi
Bentuk-bentuk
emosi menurut Daniel Goleman, yaitu :
(1)
Amarah adalah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi brutal,
mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit,
tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan dan kebencian patologis.
(2)
Kesedihan ialah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi pedih,
sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa
dan depresi.
(3)
Rasa takut merupakan salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi
cemas, takut, gugup, khawatir, waswas, perasaan takut sekali, sedih, waspada,
tidak tenang, ngeri, kecut, panik dan fobia.
(4)
Kenikmatan adalah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi
bahagia, gembira, ringan puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan
indrawi, takjub, terpesona, puas, rasa terpenuhi, girang, senang sekali dan
mania.
(5)
Cinta ialah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi penerimaan,
persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran
dan kasih sayang.
(6)
Terkejut merupakan salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi
terkesiap, takjub dan terpana.
(7)
Jengkel adalah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi hina,
jijik, muak, mual, benci, tidak suka dan mau muntah.
(8)
Malu merupakan salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi rasa
bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal, hina, aib dan hati hancur lebur.
Bahasa Emosi dalam Bentuk Ekspesi Wajah
Dari
deretan bentuk-bentuk emosi yang dikemukakan di atas, maka berdasarkan
penelitian dari Paul Ekman ternyata ada bahasa emosi yang dikenal
oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia yaitu emosi yang diwujudkan dalam bentuk
ekspresi wajah yang di dalamnya mengandung emosi takut, sedih, marah dan
senang. Ekspresi wajah seperti itu benar-benar dikenali oleh berbagai bangsa di
seluruh dunia meskipun memiliki budaya yang berbeda-beda dan bahkan termasuk
bangsa-bangsa yang buta huruf, tidak terpengaruhi oleh film dan siaran televisi.
Dengan demikian, maka ekspresi wajah sebagai representasi dari emosi itu
memiliki universalitas tentang perasaan emosi tersebut.
10 Cara mengendalikan Emosi
1.
Mengendalikan pikiran adalah langkah
pertama untuk mengendalikan perasaan.
Ketika seseorang berpikiran negatif perasaan orang tersebut cenderung menjadi
negatif. Sebaliknya ketika seseorang berpikiran positif, perasaan orang
tersebut cenderung positif. Jadi mengendalikan pikiran adalah langkah pertama
untuk mengendalikan perasaan
2.
Biasakanlah memberi kesempatan kepada
pikiran untuk mengambil keputusan.
Semakin seseorang mahir menyerahkan keputusan kepada pikiran, maka semakin
sehat emosinya. Itu adalah kondisi ideal dimana akal yang mengendalikan
perasaan, bukan perasaan yang mengendalikan akal.
3.
Emosi negatif adalah sinyal bahwa ada
yang tidak beres dalam diri seseorang.
Ketika suasana hati menjadi tidak nyaman, cobalah menenangkan dengan berdoa,
menemui sahabat untuk berbagi perasaan (Curhat), beristirahat, mendengarkan
musik atau apa saja yang disukai.
4.
Pertanyakanlah dengan kritis
perasaan-perasaan negatif yang dirasakan.
Misalnya, apakah masalahnya terlalu berbahaya sehingga seseorang ketakutan?
Atau apakah masalahnya begitu gawat sehingga seseorang harus marah besar?
5.
Pertanyakanlah dengan tegas
keyakinan-keyakinan yang salah.
Misalnya:
siapa bilang kegagalan itu suatu kebodohan? Siapa bilang masalah yang kita
hadapi tidak ada jalan keluarnya? Dan siapa bilang kita tidak mampu memaafkan?
6.
Kendalikan reaksi anda terhadap situasi
yang tidak menyenangkan.
Misalnya
ketika ada yang menyalip motor dengan tiba-tiba, anda bisa memilih untuk marah
atau memilih tetap tenang yang pertama bisa membuat anda jadi orang yang
reaktif dan emosional, tapi yang kedua mengajarkan anda menguasai diri dengan
baik.
7.
Perasaan bukanlah masalah benar atau
salah.
Manusiawi
sekali-sekali memiliki perasaan takut, marah, sedih dan kecewa. Yang penting
kita tidak larut dalam perasaan-perasaan negatif itu dan tidak mengambil
keputusan-keputusan penting di saat suasana hati sedang kacau.
8.
Perasaan yang negatif dan suasana hati
yang buruk bisa juga disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak sehat.
Kita bisa saja merasa “BETE” ketika film, stress, kurang flu, stress, kurang
tidur, capek dan sebagainya. Kita tidak perlu mencemaskan perasaan-perasaan
yang tidak nyaman dan bersifat sementara tersebut, sering kalilah melakukan
tindakan-tindakan sederhana yang bisa mengubah suasana hati.
9.
Hidupkanlah perasaan-perasaan yang
menyenangkan sesering mungkin termasuk untuk hal-hal yang kita inginkan
tercapai atau terjadi.
Misalnya: perasaan gembira ketika anak kita akan di wisuda ketika mendapatkan
hadiah, ketika akan bertemu dengan seseorang yang dicintai atau dinanti, ini
adalah salah satu cara mengerahkan emosi untuk membantu mewujudkan impian
menjadi kenyataan.
10.
Belajarlah mengucap syukur dalam segala
keadaan.
Hati yang penuh dengan ucapan syukur akan membuat hidup lebih ringan, pikiran
lebih jernih dan perasaan lebih nyaman. Sehingga mengendalikan perasaan bukan
lagi beban yang berat