Regu Melati Putih SMP
Negeri 3 Singosari
MAKNA MELATI PUTIH
(WHITE JASMINE)
Melati putih merupakan salah satu dari bunga kebanggaan
nasional Indonesia (ditetapkan secara resmi melalui Undang-undang tahun 1990
sebagai “Puspa Bangsa”), dua bunga nasional lainnya adalah anggrek bulan dan
padma raksasa.
Makna penting melati putih dalam budaya Indonesia adalah
dikenal sebagai bunga suci dalam tradisi Indonesia yang melambangkan kesucian,
keanggunan yang sederhana, dan juga ketulusan. Ia juga melambangkan keindahan
yang sederhana, dan kerendahan hati, karena meskipun bunga putih ini kecil dan
sederhana, tetapi wanginya harum semerbak. Makna indah dan anggun dalam
kesederhanaan dan kerendahan hati itulah yang menginspirasi kami untuk
menggunakan bunga Melati Putih bagi regu putri Gugus Depan Pramuka Pancargas di
Pangkalan SMP Negeri 3 Singosari.
KIASAN BEDGE REGU MELATI
PUTIH
Kiasan gambar :
1. Bunga Melati :
Sesuai dengan keputusan kwarnas nomor 055
tahun 1982 tentang tanda pengenal, tanda umum, tanda kecakapan
umum . Melati Putih adalah bunga yang melambangkan keindahan dalam
kesederhanaan dan kerendahan hati.
2. Melati Putih :
Melati Putih yang bermakna suci, anggun,
dan tulus akan tujuannya, menunjukkan bahwa pribadi Pramuka Pancargas tidak
akan menyimpang dari Trisatya dan Dasadharma.
3. Tunas Kelapa, Angka 26138 dan Pesawat :
Menunjukkan bahwa Gerakan Pramuka dengan
nomor Gugus Depan 26138, Pangkalan SMP Negeri 3 Singosari berada di Lingkungan
TNI-AU Lanud ABD. Saleh
4. Melati putih yang kecil bentuknya tetapi wanginya harum semerbak :
Mengartikan walaupun banyak kekurangan
tapi masih memiliki kelebihan.
5. Kuncup Melati di pangkal dengan daun yang besar :
Yaitu PANCARGAS lahir di lingkungan TNI
AU, yang sampai saat ini masih berkibar di lingkungan Kwartir Ranting
Singosari.
6. Bunga Melati ada yang besar, sedang, kuncup dalam satu tangkai :
Yaitu PANCARGAS memiliki 3 golongan yaitu
: pembina, penegak, penggalang berjalan bersama membentuk manusia seutuhnya
sesuai dengan tujuan nasional dengan dilandasi Pancasila, Trisatya, dan Dasadharma.
Back To History To Elang Biru
Back To History To Elang Biru
0 komentar:
Posting Komentar