Pada
postingan kali ini akan kita bahas tentang sejarah perumusan Pancasila. Artikel ini kami susun dalam bentuk kolom agar lebih teratur dan lebih mudah dipahami.
No
|
Tanggal
|
Sejarah
|
1
|
7 September 1944
|
Perdana
Menteri Kaiso mengucapkan pidato di parlemen Jepang yang diantaranya
mengatakan akan memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Dikenal dengan “Kaiso Declaration”
Pemerintahan
Kaiso jatuh sehingga membuat janji tersebut
tidak terealisasikan
|
2
|
29 April 1945
|
Selanjutnya
bertepatan dengan Ulang Tahun Kaisar Hirohito, Jepang memberikan janji
untuk
yang kedua berupa “Kemerdekaan Tanpa Syarat”.
Pembentukan
BPUPKI di mulai, Nama Lain BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi Tioosakai). Diketuai oleh
Dr. KRT. Radjiman Wediodiningrat
|
3
|
29 Mei 1945
|
Mr.
Muh Yamin mengusulkan dasar negara yaitu ; Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
|
4
|
31 Mei 1945
|
Mr.
Soepomo berpidato mengenai Ilmu Negara atau sistem pemerintahan. Ada 3 yang
disampaikan yaitu
a.
Negara ialah masyarakat hukum (legal society)
yang disusun atas kontrak seluruh orang dalam masyarkat itu. (Individualisis
Liberalis).
b.
Negara ialah alatnya golongan yang mempunyai
kedudukan ekonomi yang paling kuat untuk menindas golongan lain yang
mempunyai kedudukan lemah. (Kapitalis komunis).
c.
Negara ialah susunan masyarakat yang integral,
segala golongan, segala anggota hubungannya erat dan merupakan persatuan
masyarakat yang organis.
|
5
|
1 Juni 1945
|
Ir.
Soekarno mendapat giliran pidato. Beliau memaparkan dasar
negara (philosophiche gronslag) yang disebut olehnya dengan istilah
Pancasila. Isinya adalah; Kebangsaan Naional (nasinalisme). Kemanusiaan (internasionalisme),
Musyawarah mufakat perwakilan, Kesejahteraan sosial, Ketuhanan yang
berkebudayaan. Dia juga menyampaikan bahwa jika pendapatnya kurang diterima
dapat di peras menjadi trisila atau jika masih belum bisa diperas lagi
menjadi ekasila yaitu gotong royong.
Setelah
sidang pertama BPUPKI selesai dibentuk panitia kecil lagi yang disebut
Panitia Sembilan yaitu ; Ir. Soekarno (ketua), Mr. Moh Yamin, K. H. Wachid
Hasyim, Drs. Moh Hatta, K. H. Abdul Kahar Muzakir, Mr. Maramis, Mr.
Soebardjo, Abikusno Tjokrosujoso, H.Agus Salim.
|
6
|
22 Juni 1945
|
Panitia
Sembilan bersidang dan
menghasilkan Pancasila yang oleh Moh. Yamin dipopulerkan
dengan istilah Piagam Jakarta, isinya sama dengan Pancasila pada saat ini tap
pada sila pertama ada perbedaan yaitu “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
sariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.
|
7
|
10 Juli 1945
|
Sidang
2 BPUPKI dimulai dengan Ir. Soekarno menjelaskan tentang Piagam Jakarta. Dalam sidang ini dimulai pembuatan UUD 1945 (pasal demi pasal) dan
diserahkan pada Mr. Supomo.
|
8
|
7 Agustus 1945
|
Jendral
Terauchi menyetujui pembentujan PPKI (Dokuritsu Zyunbi Iinkai) yang
bertugas melanjutkan BPUPKI dalam memindahkan pemerintahan Jepang ke tangan pemerintahan
Indonesia.
|
9
|
14 Agustus 1945
|
Saat Nagasaki dan Hirosima di Bom Atom oleh sekutu dan Jepang mengaku kalah. Setelah mendengar berita tersebut golongan muda lebih agresif untuk secepatnya
menghendaki kemerdekaan tanpa menunggu janji Jepang lagi.
|
10
|
16 Agustus 1945
|
Perumusan Proklamasi berlangsung
di Rengas Dengklok
|
11
|
17 Agustus 1945
|
Akhirnya
Proklamasi dibacakan. Dan Indonesia Merdeka
|
12
|
18 Agustus 1945
|
Pancasila
resmi tertuang dalam resminya UUD 1945
|
Sumber
: Mengadopsi beberapa artikel dan didukung oleh buku-buku sejarah di
Perpustakaan SMP N 3 Singosari.
0 komentar:
Posting Komentar